Taushiyah Ustadz Mario Teguh 02 Juli 2011

TAUSHIYAH 1

Pak Mario, saya tidak sempurna.
Saya ada kelainan.
Apa yang harus saya lakukan?

Tidak ada orang yang sempurna,
...yang ada adalah orang yang berusaha
mencapai kebaikan,
atau orang yang tanpa sadar
sedang menjauhkan dirinya dari kebaikan.

Jika Anda sudah mengetahui kelainan
yang menjadikan Anda merasa tidak damai
dan terbuang, kembalilah.

Tidak ada yang lebih mendamaikan
daripada kebaikan.

Kembalilah.

(USTADZ Mario Teguh)

******************************************************************

TAUSHIYAH 2

Pak Mario,
apakah rezeki saya dikurangi
jika saya berlaku salah?

Tidak.
...
Tuhan Maha Kaya, Yang Pemberi Rezeki,
tidak akan mengurangi rezeki.

Jika engkau sedang lalai
Tuhan menambahkan peringatan,
yaitu rezeki yang rasanya tidak enak,
yang menuntunmu kembali kepada kebaikan.

Jika engkau patuh,
ooh ... Tuhan itu Maha Penyayang,
dan engkau akan dimanjakan-Nya
beyond your wildest dreams!

Love God. He is so beautiful.

(USTADZ MARIO TEGUH)

***********************************************************************************

TAUSHIYAH 3

Mohon Anda susun tingkat kesalahan,
mulai dari yang paling parah,
saat dimabuk cinta.

A. Menikahi seorang pemeras harta
...dan merusak hubungan baik
dengan keluarga yang menasehatinya.

B. Meninggalkan seorang yang mencintainya
untuk seorang peselingkuh.

C. Mengorbankan pendidikan
untuk menghambakan diri kepada seorang yang bodoh.

D. Melanggar tuntunan Tuhan,
untuk mendapatkan cinta dari seorang yang manipulatif.

(USTADZ MARIO TEGUH)

******************************************************************

TAUSHIYAH 4

 

Saat jatuh cinta, pastikanlah bahwa
Anda tidak mengikuti jalur kesalahan
yang biasanya dilalui oleh orang yang
menolak nasehat baik dan meliarkan nafsu.

...Yang paling parah adalah:

D. Melanggar tuntunan Tuhan.

B. Meninggalkan seorang yang mencintainya
untuk menikahi peselingkuh.

A. Merusak hubungan baik
dengan keluarga yang menasehatinya.

C. Menghambakan diri kepada seorang yang bodoh.

D B A C

(USTADZ Mario Teguh)

***********************************************************************************

TAUSHIYAH 5

Untuk yang merindukan belahan jiwa:

Tuhanku Yang Maha Lembut,

Telah lama rasanya aku hidup
...dalam doa dan upaya untuk menjadi jiwa baik
yang akan Kau pantaskan bagi jiwa pilihan
yang akan kubahagiakan
dan yang akan membahagiakanku.

Tuhan, kira-kira berapa lama lagi aku harus menanti?

Aku mohon Engkau menyegerakan akhir yang indah
bagi kerinduanku ini.

Tuhan, nikahkanlah aku dengan pribadi kecintaan-Mu.

Aamiin

(usTADZ MARIO TEGUH)

******************************************************************

TAUSHIYAH 6

 

Tuhan kami Yang Maha Pemurah,

Maafkanlah kami
yang sering menilai diri terlalu rendah,
yang menjadikan kami sering merasa kurang
...dan lemah di hadapan orang lain dan
tugas yang harus kami emban.

Tuhan kami Yang Maha Sejahtera,

Cerahkanlah pandangan kami terhadap diri kami sendiri.

Gembirakanlah hati kami yang letih ini,
dengan keberuntungan yang lebih baik,
yang melapangkan dada dan menceriakan wajah.

Aamiin

(Ustadz MT)

******************************************************************

TAUSHIYAH 7

Waktu yang indah bersama keluarga,
yang penuh dengan semangat untuk bergembira

adalah waktu yang terbaik
untuk saling memaafkan kesalahan,
...menerima kekurangan,

dan memperbaiki sikap dan cara-cara kita
yang selama ini mengusik kedamaian satu sama lain.

Memaafkan adalah hadiah keberanian hati
bagi diri sendiri,

yang mengutamakan kebahagiaan
daripada kesenangan menyiksa mereka
yang telah menyesal.

(Ustadz Mario Teguh)

******************************************************************

TAUSHIYAH 8

Iman adalah perjalanan pengabdian yang tulus
kepada keindahan hidup

yang dituntun oleh impian,
yang ditenagai oleh cinta,
...yang diluruskan dengan kebenaran,
yang dilimpahi kenikmatan dan kekuasaan

untuk membahagiakan sesama
dan melestarikan keindahan alam,

agar terdengar sapa anggun
dari Tuhan Yang Maha Mulia,

“Wahai jiwa kecintaan-Ku,
yang kekhalifahanmu membahagiakan saudaramu,
datanglah mendekat.”

(Ustadz Mario Teguh)